1. 1.Komponen dalam Bioremediasi
Mikroorganisme
Strain atau jenis mikroba rekombinan
yang diciptakan di laboratorium dapat lebih efisien dalam mengurangi polutan.
Mikroorganisme rekombinan yang diciptakan dan pertama kali dipatenkan
adalah bakteri"pemakan minyak".
Bakteri
ini dapat mengoksidasi senyawa hidrokarbon yang umumnya ditemukan pada
minyak bumi. Bakteri tersebut tumbuh lebih cepat jika dibandingkan
bakteri-bakteri jenis lain yang alami atau bukan yang diciptakan di
laboratorium yang telah diujicobakan. Akan tetapi, penemuan tersebut belum
berhasil dikomersialkan karena strain rekombinan ini hanya dapat mengurai
komponen berbahaya dengan jumlah yang terbatas. Strain inipun belum mampu untuk
mendegradasi komponen-komponen molekular yang lebih berat yang cenderung
bertahan di lingkungan.
Tanah
Proses biodegradasi memerlukan tipe tanah yang dapat mendukung kelancaran aliran nutrient, enzim-enzim mikrobial dan air. Terhentinya aliran tersebut akan mengakibatkan terbentuknya kondisi anaerob sehingga proses biodegradasi aerobik menjadi tidak efektif. Karakteristik tanah yang cocok untuk bioremediasi in situ adalah mengandung butiran pasir ataupun kerikil kasar sehingga disp.ersi oksigen dan nutrient dapat berlangsung dengan baik. Kelembaban tanah juga penting untuk menjamin kelancaran sirkulasi nutrien dan substrat di dalam tanah.
Proses biodegradasi memerlukan tipe tanah yang dapat mendukung kelancaran aliran nutrient, enzim-enzim mikrobial dan air. Terhentinya aliran tersebut akan mengakibatkan terbentuknya kondisi anaerob sehingga proses biodegradasi aerobik menjadi tidak efektif. Karakteristik tanah yang cocok untuk bioremediasi in situ adalah mengandung butiran pasir ataupun kerikil kasar sehingga disp.ersi oksigen dan nutrient dapat berlangsung dengan baik. Kelembaban tanah juga penting untuk menjamin kelancaran sirkulasi nutrien dan substrat di dalam tanah.
Temperatur
Temperatur yang optimal untuk degradasi hidrokaron adalah 30-40oC.. Suhu sangat berpengaruh terhadap lokasi tempat dilaksanakannya bioremediasi.
Temperatur yang optimal untuk degradasi hidrokaron adalah 30-40oC.. Suhu sangat berpengaruh terhadap lokasi tempat dilaksanakannya bioremediasi.
Oksigen
Langkah awal katabolisme senyawa hidrokaron oleh bakteri maupun kapang adalah oksidasi substrat dengan katalis enzim oksidase, dengan demikian tersedianya oksigen merupakan syarat keberhasilan degradasi hidrokarbon minyak. Ketersediaan oksigen di tanah tergantung pada (a) kecepatan konsumsi oleh mikroorganisme tanah, (b) tipe tanah dan (c) kehadiran substrat lain yang juga bereaksi dengan oksigen. Terbatasnya oksigen, merupakan salah satu faktor pembatas dalam biodegradasi hidrokarbon minyak.
Langkah awal katabolisme senyawa hidrokaron oleh bakteri maupun kapang adalah oksidasi substrat dengan katalis enzim oksidase, dengan demikian tersedianya oksigen merupakan syarat keberhasilan degradasi hidrokarbon minyak. Ketersediaan oksigen di tanah tergantung pada (a) kecepatan konsumsi oleh mikroorganisme tanah, (b) tipe tanah dan (c) kehadiran substrat lain yang juga bereaksi dengan oksigen. Terbatasnya oksigen, merupakan salah satu faktor pembatas dalam biodegradasi hidrokarbon minyak.
Nutrien
Mikroorganisme memerlukan nutrisi sebagai sumber karbon, energi dan keseimbangan metabolism sel. Dalam penanganan limbah minyak bumi biasanya dilakukan penambahan nutrisi antara lain sumber nitrogen dan fosfor sehingga proses degradasi oleh mikroorganisme berlangsung lebih cepat dan pertumbuhannya meningkat
Mikroorganisme memerlukan nutrisi sebagai sumber karbon, energi dan keseimbangan metabolism sel. Dalam penanganan limbah minyak bumi biasanya dilakukan penambahan nutrisi antara lain sumber nitrogen dan fosfor sehingga proses degradasi oleh mikroorganisme berlangsung lebih cepat dan pertumbuhannya meningkat
Interaksi antar Polusi
Fenomena lain yang juga perlu mendapatkan perhatian
dalam mengoptimalkan aktivitas mikroorganisme untuk bioremediasi adalah
interaksi antara beberapa galur mikroorganisme di lingkungannya. Salah satu
bentuknya adalah kometabolisme. Kometabolisme merupakan proses ransformasi
senyawa secara tidak langsung sehingga tidak ada energi yang dihasilkan.
2.
Teknik Bioremediasi
Tenik Biopile
Teknik ini
digunakan untuk mengatasi cemaran minyak, yaitu dengan memanfaatkan mikroba
untuk menguraikan bahan-bahan pencemar (sebagai contoh yang diangkat disini
hidrokarbon minyak) yang terkandung dalam tanah, lumpur, pasir dan sebagainya
menjadi senyawa lain yang lebih sederhana dan tidak berbahaya. Biopile juga
dikenal seebagai biocells, bioheaps, biomounds dan compost pile. Teknologi ini
dilakukan dengan menumpuk tanah-tanah yang terkontaminasi dan menstimulasi
aktivitas mikroba dengan memperhatikan aerasinya, menambahkan nutrisi-nutrisi,
menjaga kelembaban dan perlakuan lainnya untuk meningkatkan aktivitas mikrobba
dalam mendegradasi senyawa-senyaawa pencemar hidrokarbon minyak.
Teknik
Landfarming
Teknik ini
berbeda dengan teknik koordinatnya, seperti teknik biopile dan composting.
Berbeda dengan teknik biopile, teknik ini memerlukan system aerasi dengan
blower dan pemipaan. Kebutuhan akan oksigen dipenuhi melalui udara yang mesuk
melalui pipa pori-pori tanah secara berkala. Pengadukan dan pembalikan berkala
ini dilakukan oleh para petani untuk menggemburkan tanh. Oleh karena iru,
teknik yang meniru cara-cara perlakuan tanah oleh para petani ini disebut
dengan teknik landfarming..
repost:http://anitapartupeker.blogspot.com/
0 komentar:
Posting Komentar